Sepercik Gagasan Motivasi
Gambar di ambil dari
“google images”
“Tidak ada seorang pun yang
diciptakan sempurna. Sekali pun kita tahu, manusia merupakan mahluk paling sempurna yang Tuhan
ciptakan. Tapi bukan berarti ketidaksempurnaan menjadi alasan untuk bertindak “anomali”,
atau “sempurna” menjadikan kita pribadi yang melampau batas. Karena akhirnya,
akan ada bentuk perilaku yang terjadi dari setiap individu yang berbuah akibat
serta penilaian dari banyak sudut pandang. Baik itu sudut pandang diri sendiri,
atau orang lain terlepas benar atau tidak-nya hal yang kita perbuat dan sedikit
banyak pasti akan memengaruhi hidup.”
Kurang lebih begitulah sepercik gambaran yang menjadi opini
saya sekarang berkaitan dengan blog singkat yang akan di bahas, yaitu
mengenai proses penilaian diri atau orang lain biasa sebut sebagai introspeksi
diri. Introspeksi sendiri merupakan
proses penilaiain diri sendiri menyangkut tindakan seseorang yang melibatkan
pemikiran juga perasaan, dimana biasanya proses ini bertujuan untuk merubah pribadi menjadi lebih positif
(salah satunya). Dalam blog ini juga saya bermaksud melanjutkan tulisan
sebelumnya mengenai “pandangan terhadap apa yang saya rasa benar”. Selain itu,
blog ini juga di buat untuk menciptakan produktivitas, membentuk kemampuan
menulis, serta menuangkan gagasan. Untuk lebih bersemangat dalam segala hal.
“Mengapa
penilaian diri? Untuk Apa? Apa hubungannya dengan kutipan di atas?”
Mengapa? Saya sedang dalam fase ini. Hal Itu merupakan jawaban yang
terlintas. Akhir-akhir ini, saya
berpikir mengenai banyak hal. Khususnya, tentang apapun yang terjadi
selama ini. Tapi bukan itu yang akan saya kaji. Dari pikiran-pikiran tersebut, kemudian dihadapkan pada masa
tersulit saat ini, yang lalu disitulah saya merasa perlu menilai diri. Untuk apa? Berubah, saya harap.
Tiap-tiap kita yang hidup pasti ingin berubah dari keadaan yang sulit ke
keadaan yang mudah, dari salah ke keadaan yang benar, atau dari yang buruk ke
hal yang baik (selama mau mendengarkan
hatinya). hal-hal tersebut bertujuan menciptakan hidup yang lebih harmonis
dan layak. Tapi banyaknya permasalahan yang ada di tambah faktor lingkungan
yang mendukung kearah mana kita bertindak, kadang
membuat kita malah terus berada di kotak yang seharusnya kita tinggalkan, atau
malah semakin menjauh dari kotak positif. Karena itu, sangat penting bagi kita
mendengarkan nurani sebagai langkah awal. Nurani memiliki peran penting, dimana
ia mampu menjadi modal agar apa yang kita lakukan dapat berada pada koridor
yang tepat.
“Tidak mudah! Begitu banyak kesalahan yang diperbuat!”
Gambar di ambil dari
“google images”
Pikiran-pikiran kontra sering kali menjadi hambatan untuk mulai
berubah. Banyak orang seakan mati rasa dan merasa terlanjur sehingga membiarkannya
terus berlanjut. Tapi berubah itu tetap bagian akhir-nya (dari tiap langkah
awal berikutnya). Dalam hal ini, saya mencoba tidak fokus terhadap tindakan
langsungnya. Saya mulai dengan hal yang paling
bisa dilakukan. Bercermin. Inilah yang
saya lakukan saat ini. Saya merasa perlu melihat diri, mengenali unsur-unsur
kapasitas, mengetahui segala bentuk kelebihan dan kekurangan, mencari jawaban
yang menjadi cikal bakal terjadinya sebuah sebab, dan mengontrol ego. Penilaian
diri ini kemudian menjadi pelopor selanjutnya
agar saya dapat berkaca, berbenah, kemudian berubah. Dengan melakukan ini,
setidaknya kita sudah memulai proses transisi ke arah yang seharusnya.
Apa hubungannya dengan kutipan di atas?
Gambar di ambil dari
“google images”
Ada tiga maksud dalam kutipan di
atas.
Perilaku
Kadang saya merasa sudah melakukan hal yang sesuai atau kadang saya pikir itu
tidak sesuai tapi saya merasa benar (ada ketidakpastian). Banyak hal yang pada akhirnya
senantiasa saya lakukan berlandaskan ego diri, Merasa itu yang paling tepat. Hingga
di satu waktu, setelah saya menghadapi titik dimana saya tidak bisa berbuat
apa-apa dan tidak dapat menemukan “alasan” apapun untuk memecahkan masalah, saya
seolah tersadar akan satu hal, semuanya kembali pada perilaku. Sadar atau tidak, ternyata salah satu sebab terjadinya suatu hal
itu karena sebuah “perilaku”. Saya terpaksa merenung tentang maksud ini. Lalu saya
menemukan jawaban, apa pun yang kita lakukan akan memiliki dampak. Hal itu seperti teori sebab-akibat. Jika kita dihadapkan pada permasalahan, artinya ada
hal yang belum kita lakukan secara tepat, bisa jadi dalam bentuk tindakan. Begitupun
sebaliknya, ketika kita belum dapat memeroleh apa yang kita kehendaki, artinya
ada “perilaku” yang belum kita perankan. Ini lah maksud dari penilaian diri,
sebagai langkah dini yang berfungsi untuk menemukan jawaban dari segala bentuk
pertanyaan.
Sudut Pandang
Hakikatnya, penilaian diri harus
menciptakan aksi (dipikirkan secara seksama, bagaimana tujuan dan langkahnya). Aksi
ini yang kemudian menghasilkan pemikiran-pemikiran baru ntah dari diri sendiri
atau orang lain. Pemikiran itulah yang saya sebut sebagai sudut pandang. Ketika
kita sudah menilai diri terlebih dahulu, kemudian membentuk perilaku (tau
batasan apa yang harus dan tidak dilakukan), otomatis pemikiran diri sendiri
akan bergerak ke arah positif. Maksudnya, ketika kita sudah melakukan hal yang
benar, saya pikir tidak akan ada perdebatan apapun lagi dari diri sendiri,
tidak akan ada lagi pertanyan, tidak akan ada keraguan, atau ketidakpastian. Begitupun
dengan dengan orang lain, karena proses introspeksi sendiri membimbing dan
membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik.
Pengaruh terhadap Hidup
Penilaian diri yang memilki peran
sebagai modal, kemudian memasuki proses berupa perilaku, yang membentuk sudut pandang, akan melahirkan titik
baru. inilah bagian atau proses akhirnya, pengaruh terhadap hidup. ketika kita
sudah melakukan hal yang sesuai, maka kita sudah berada pada posisi yang tepat.
Jika kita sudah berada pada posisi yang tepat, maka hal ini akan memengaruhi
hidup kita secara sejalan. Tidak adanya perdebatan dalam diri, kemudian
positifnya sudut pandang orang lain berdasarkan apa yang kita lakukan, akan
membuat hidup kita lebih harmonis. Hidup harmonis ini lah yang menjadi akhir
dari segala bentuk proses apapun. inilah yang sedang saya perjuangkan.
Gambar di ambil dari
“google images”
@Jurnalsalman