Since Then...

7:24 AM 1 Comments A+ a-

Begitu rindu untuk seambisi dulu.

Mereka anggap ku tidak bisa ini, tidak bisa itu...
Ku bantah dengan kerja keras dan perjuangan.

Mereka yang ragu dan menatap ku lebih rendah...
Ku tunjukan bagaimana caranya mencapai sesuatu.

Ingin selangkah lebih maju di setiap waktu dan kesempatan.

Ingin menjadi yang terdahulu, bukan yang mengikuti.

Ingin mencapai puncak, bukan menerima, puas, dan menyerah...

Langkahku yang penuh derit, luka, sedih, lelah, bosan, putus asa, cibiran, peremehan, dan semua hal negatif lain,

Ku hibur dengan semangat, keyakinan, kerja keras, tidak menyerah, dan banyak hal positif lain.

Namun,...
Selalu ada titik redup...
Titik dimana keteguhanku harus memudar ketika berhadapan dengan waktu...

Sialnya, ini yang saat ini kuhadapi.

'Oh... Aku rindu ambisiku yang dulu.'

Label Terbaru Ku

3:18 PM 0 Comments A+ a-

Banyak orang mencibirku...

Mereka hanya menilai dan coba tuk merendahkan serta menjatuhkanku.

Menghina, mencemooh, hingga membuatku merasa ingin berhenti.

Mereka tertawa dan berlalu seakan itu semua tak membekas.

Lelah dan jenuh seringkali tercipta dan ciptakan...

Kesal, emosi, putus asa, marah, sedih, hingga... pasrah!

Tapi aku percaya hantaman lah yang membentuk ku.

Menjadikanku berbentuk dan bernilai mahal daripada aku yang dulu.

Merubaku menjadi "aku" yang baru.

Mentranformasiku menjadi label yang bermutu.

Kini ku hanya perlu menabung semangat.

Mendaur ulang emosi menjadi keyakinan

yang teguh.

Mengokohkan diri tuk terus berdiri diatas kepercayaan yang benar.

Dan terus berupaya meningkatkan levelku, diatas standar yang mereka cap tentangku.

Hingga tiba saat dimana,

Aku bayar ketidakpercayaan yang meraka utarakan!

Aku beli hujatan yang mereka lontarkan!

Aku bungkam seruan negatif yang mereka serukan!

Dengan pembuktian yang positif.

Dengan prestasi dan keberhasilan.

- Jurnalsalman

Melebur Zona dan Versiku

6:34 AM 0 Comments A+ a-

Tiap-tiap yang berhembus dan melangkah dengan pola, pikiran yang berupa...
Tiap-tiap yang berkhayal dan meratap dengan arah yang berbeda...

Ini zonaku
Saat kutau ruang, biasa ku bermuara
Saat kutau tempurung, biasa ku beteduh
Saat kutau topeng, biasa ku berlaku

Ini versiku
Saat kutau, langkah dan sudut hentiku
Saat kutau, tindak dan tanduk pedomanku
Saat kutau, yakin dan asa genggamanku

Namun...
Detik ini,...
Hembus, dan
Langkah ini...

Terpaku...
Melebur...
Hanya Berbekas.

Jurmalsalman